Gunung Ijen adalah sebuah gunung berapi yang terletak di perbatasan antara Kebupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini mempunyai ketinggian 2.443 m dpl dan telah beberapa kali meletus, letusan terakhir tahun 1999. Salah satu fenomena alam yang paling terkenal di Gunung Ijen adalah kawah yang terletak di puncaknya. Kawah Ijen (danau terbesar di dunia), sebuah danau kawah yang bersifat asam, luasnya mencapai 5.466 hektar dengan kedalaman 200 m. Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen.

Sumber:beritadaerah.co.id/wp-content (Gunung’Ijen)

Sumber:wisatakawahijen.com/wp-content
Rute jalan utara dari Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) melalui Wonosari, kemudian dilanjutkan ke Paltuding yang dapat dicapai dengan kendaraan roda empat. Rute ini mudah dilalui karena kondisi jalan yang bagus dan relatif mulus. Jarak Situbondo sampai Paltuding adalah 93 km dan kondisi jalan sampai Paltuding sangat bagus sehingga dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2,5 jam. Dari Paltuding anda tinggal berjalan kaki melewati jalan setapak dan tebing kaldera sejauh 2 km menuju Kawah Ijen. Jarak tempuh melewati rute ini adalah 70 km.
Di kawasan Paltuding ini adalah titik awal menuju Kawah Ijen dimana anda harus berjalan mendaki sekitar 1,5 jam. Paltuding adalah lokasi kaki gunung dengan ketinggian 1.800 m dpl. Untuk menuju Kawah Ijen bisa ditempuh melalui dua jalur yaitu barat dan timur. Para pendaki lebih banyak memilih jalur barat karena terbilang mudah, dan hanya memerlukan waktu 1,5 jam dari ujung jalan menuju tepi danau.

Sumber:muhdhito.wordpress.com
Kawah Ijen tak hanya dikenal sebagai tempat wisata, kawah ini juga populer sebagai lokasi tambang belerangnya. Di Indonesia, hanya terdapat dua lokasi penambangan belerang tradisional yaitu di Weliarang dan Kawah Ijen. Wisatawan yang datang ke Kawah Ijen akan banyak melihat para penambang yang berlalu-lalang menjajaki sekitar kawah dengan membawa beban belerang yang sangat berat. Lelehan belerang disalurakan melalui pipa yang berasal dari sumber gas vulkanik yang mengandung sulfur. Gas ini dialirkan melalui pipa lalu keluar dalam bentuk lelehan belerang berwarna kemerah-merahan. Belerang tersebut membeku berwarna kuning.

Sumber:berita2bahasa.com

Sumber:3.bp.blogspot.com/-z_LWtjsu8yo/U8_LjDm1qRI
Kawah Ijen memiliki pesona alam yang sangat indah. Di pagi hari, anda akan disuguhkan pemandangan sunrise yang sangat menakjubkan. Sinar Matahari yang menyinari kawah akan dipantulkan sehingga membentuk warna hijau toska dari permukaannya. Namun anda harus berhati-hati, air kawah tersebut berbahaya. Air belerang di Kawah Ijen memiliki volume air sekitar 200 juta meter kubik dan panasnya mencapai 200 derajat, sehingga dapat melelehkan apapun.

Sumber:liburangunungbromo.com/wp-content

Sumber:1.bp.blogspot.com/-eLAHIaYyF_4/Vx-JjSjtlUI
Di sisi tenggara Kawah Ijen terdapat lapangan solfatara yang selalu mengeluarkan gas vulkanik dengan konsentrasi sulfur yang cukup tinggi sehingga sering menimbulkan bau yang sangat menyengat. Di bagian barat terdapat bendungan/dam air dari Sungai Banyupait. Bendungan ini juga mempunyai daya tarik yang tak kalah bagusnya namun pengunjung jarang mendatanginya, dikarenakan untuk menuju kesana jalan yang dilewati cukup sulit dan sering terjadi longsor. 🙂 Bendungan yang ada di dekat Kawah Ijen merupakan bangunan beton yang dibangun sejak masa pemerintahan Belanda. Dahulu bendungan ini berfungsi untuk mengatur level air danau agar tidak terjadi banjir asam. Namun sekarang bendungan ini sudah tidak berfungsi lagi.

Sumber:beritadaerah.co.id/wp-content

Sumber:beritadaerah.co.id/wp-content
Pada dini hari, Kawah Ijen menyuguhkan keindahan yang fantastis. Dari cairan belerang yang mengalir di bawah kawah menimbulkan pancaran api berwarna biru (Blue Fire). Fenomena Blue Fire hanya ada dua di dunia, yang pertama di Islandia dan yang ke dua di Indonesia. Untuk menikmati panorama alam ini anda harus mendaki Gunung Ijen dimulai sekitar jam 02:00 WIB dari pintu masuk Paltuding, dengan menahan dinginnya udara pegunungan yang suhunya mencapai 10 derajad celcius, bahkan bisa mencapat 2 derajat celcius.

Sumber:telusurindonesia.com/wp-content (Blue’Fire)
🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
Waktu terbaik untuk berkunjung ke tempat wisata di Jawa Timur ini adalah pada musim kemarau, bulan Juli-September. Pada bulan-bulan ini, cenderung tidak terjadi hujan sehingga medan/jalan pendakian relatif aman, dan anda bisa menikmati pemandangan Kawah Ijen tanpa terguyur hujan atau tertutup kabut tebal.